Bahasa, Budaya, dan Identitas: Hasil Lokakarya Kamus Ungkapan Bahasa Madura

Kamis, 4 September 2025, Lokakarya Hasil Pengolahan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura 2025 yang digelar oleh Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur resmi berakhir. Memasuki hari ketiga yang juga menjadi penutupan, kegiatan tetap berfokus pada verifikasi data peribahasa, perumpamaan, dan ibarat dalam bahasa Madura yang dihimpun dari dua daerah utama, yaitu Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan. Selama tiga hari pelaksanaan kegiatan, berhasil diverifikasi 700 kosakata ungkapan bahasa Madura.

Pembahasan hari terakhir menitikberatkan pada analisis struktur, makna, serta tingkat relevansi ungkapan-ungkapan tersebut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura. Selama tiga hari pelaksanaan, sebanyak 700 ungkapan berhasil diverifikasi melalui kajian ilmiah dan analisis kebahasaan secara menyeluruh. Data yang telah lolos verifikasi kemudian dikategorikan untuk memperkaya entri Kamus Ungkapan Bahasa Madura yang sebelumnya telah dihimpun.

Kegiatan ini dinilai penting sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Madura, melalui dokumentasi ungkapan yang sarat nilai budaya dan memiliki kekhasan linguistik. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan kualitas data yang terkumpul semakin terjaga dan tetap relevan dengan dinamika penggunaan bahasa di tengah masyarakat.

Acara ditutup oleh Kasubbag Umum BBP Jatim, Dwi Puspa Agustina, disertai sambutan dari Koordinator Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan, Puspa Ruriana, serta para narasumber.

Pertama, Ina menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan Lokakarya Hasil Pengolahan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura 2025 yang telah diselenggarakan melalui Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. 

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, khususnya para narasumber, yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Mengingat kegiatan ini merupakan bagian penting dalam pelestarian dan pengembangan bahasa daerah, semoga hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat, baik bagi akademik maupun bagi masyarakat secara luas.” 

Sambutan kedua, yaitu dari Koordinator Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan BBP Jatim, Puspa Ruriana. Dalam sambutannya, Puspa menyampaikan apresiasinya pada semua narasumber dan peserta kegiatan.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala masukan dan saran yang telah diberikan dalam kegiatan Lokakarya Hasil Pengolahan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura ini. Semoga kontribusi tersebut dapat memperkaya hasil penyusunan kamus dan bermanfaat bagi pelestarian bahasa Madura.”

Ketiga, Tauheed menegaskan pentingnya kegiatan ini.

“Lokakarya ini sangat penting karena tidak hanya membahas hasil pengolahan data, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang kekayaan bahasa Madura. Saya merasa bangga bahwa bahasa Madura kita mendapat perhatian khusus, sehingga keberadaannya tetap lestari dan relevan.”

Sementara itu, Marsam menilai lokakarya ini melalui pandangan warisan budaya. 

“Lokakarya ini memberi kesan mendalam karena kita bersama-sama menjaga warisan budaya lewat bahasa Madura. Saya berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan agar bahasa Madura semakin dikenal, dipahami, dan digunakan dengan baik oleh generasi sekarang maupun mendatang.”

Kelima, Tola’adi menyampaikan rasa bahagianya melalui eksistensi terhadap bahasa Madura. 

“Saya merasa senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Bahasa Madura memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, dan melalui kegiatan seperti lokakarya ini kita bisa melestarikan sekaligus mengembangkan khazanah ungkapan yang ada di masyarakat.”

Terakhir, Iqbal menekankan kekayaan bahasa Madura yang beragam. 

“Bahasa di wilayah Madura sangat beragam dengan ungkapan yang khas di setiap daerahnya. Melalui kegiatan lokakarya ini, saya melihat adanya upaya serius untuk mendokumentasikan dan merawat bahasa tersebut. Semoga hasilnya bisa menjadi referensi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.” 

Lokakarya Hasil Pengolahan Data Kamus Ungkapan Bahasa Madura 2025 menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga cermin identitas dan kekayaan budaya masyarakat. Melalui verifikasi data tersebut, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan data kebahasaan yang akurat, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian bahasa daerah. Harapannya, kamus ungkapan yang terus diperbarui ini dapat menjadi rujukan penting bagi dunia akademik, masyarakat luas, sekaligus generasi muda yang akan meneruskan pelestarian bahasa dan budaya Madura.

Share this Post

Selamat datang di laman resmi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur