Pengambilan Data Pemetaan Bahasa di Kepulauan Masalembu Hari Kelima

Sabtu, 9 Agustus 2025, memasuki hari kelima kegiatan Pengumpulan Data Pemetaan Bahasa di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Tim Pemetaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melaksanakan pengambilan data bahasa Madura di Pulau Masakambing. Pulau Masakambing terletak sekitar 9 kilometer di utara Pulau Masalembu dan dapat ditempuh dengan perahu selama 2 jam.
Karena keterbatasan waktu dan kondisi medan yang kurang bersahabat, narasumber dari Pulau Masakambing dihadirkan di Pulau Masalembu, tempat menginap Tim Pemetaan BBP Jawa Timur. Para narasumber datang langsung ke Pulau Masalembu dengan menempuh perjalanan laut menggunakan perahu dan menginap di Desa Masalima, Pulau Masalembu selama dua hari.
Para narasumber terdiri atas Perangkat Desa Masakambing, yaitu Bapak Heri dan narasumber pemerhati sosial budaya Masakambing, Bapak Firman. Selain itu, dihadirkan tiga penutur asli Masakambing, yaitu Amsawi, Mudzakkir, dan Masiya.
Kegiatan diawali dengan pemaparan menarik dari Muhammad Heri. Ia menceritakan bahwa Pulau Masakambing memiliki satwa endemik langka, burung kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), yang kini hanya tersisa 33 ekor di pulau tersebut. Heri juga mengungkapkan julukan Pulau Masakambing sebagai “Jantung Nusantara” karena letaknya yang berada tepat di tengah wilayah Indonesia.
Usai sesi pengantar tersebut, pengambilan data bahasa Madura dimulai dengan pengambilan data bahasa Madura Masakambing. Proses berlangsung hangat dan penuh antusiasme dalam mendokumentasikan bahasa Madura Masakambing.